
Pembuatan Kompos
- DKPP_SY
- July 23, 2022
- 3:00 am
- No Comments
Mekar Jaya-Siapa yang tidak mengenal kompos? Salah satu jenis pupuk yang bersifat ramah lingkungan, murah dan mudah diperoleh. Kompos bahkan dapat dibuat sendiri. Tak hanya itu sebagian masyarakat memanfaatkan peluang ini dengan memproduksi kompos dalam jumlah besar untuk dipasarkan. Kompos sendiri bermakna pupuk yang berasal dari pelapukan limbah organik. Kompos dapat dibuat dengan mudah sesuai dengan potensi limbah organik setempat.
Pada kesempatan kali ini, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Barat beserta Penyuluh Pertanian melakukan kegiatan Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) yaitu pembuatan pupuk kompos bagi petani. Poktan Sri Utomo II merasa sangat beruntung karena menjadi salah satu kelompok tani yang diberi kesempatan untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut.
Berdasarkan potensi wilayah, Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan Betara terdapat banyak sekali limbah komoditi perkebunan yang belum dimanfaatkan oleh petani setempat. Adapun limbah tersebut adalah kulit kopi dan kulit pinang. Melalui pelatihan ini, petani diharapkan mampu mengolah limbah tersebut menjadi kompos sehingga akan lebih bermanfaat bagi tanaman perkebunan mereka.
Terdapat beragam manfaat dari penggunaan kompos bagi tanaman. Penambahan kompos pada media tanam memiliki manfaat dan kelebihan sebagai berikut :
- Merupakan sumber hara makro dan mikromineral secara lengkap, walaupun dalam jumlah relatif kecil.
- Dalam jangka panjang, kompos dapat memperbaiki pH pada tanah masam.
- Mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro pada tanah.
- Memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur.
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.
- Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
- Menekan pertumbuhan / serangan penyakit tanaman.
Berikut alat dan bahan serta langkah kerja pembuatan pupuk kompos :
Adapun alat dan bahan yang diperlukan yaitu :
- Cangkul
- Parang
- Ember
- Plastik terpal
- Kulit kopi 4 karung (isi 50 kg)
- Kulit pinang segar 1 karung (isi 20 kg)
- Pupuk kandang 2 karung (isi 50 kg)
- Rumput/dedaunan 2 karung (isi 50 kg)
- Cocopeat 1 karung (isi 50 kg)
- EM4 1 liter
- Dolomit 5 kg
Berikut langkah pembuatan pupuk kompos :
- Bagi menjadi 4 bagian untuk semua bahan.
- Taburkan dan buatlah lapisan dengan urutan : kulit kopi, pupuk kandang, cocopeat, kulit pinang, dolomit dan rumput/dedaunan.
- Siramlah dengan larutan EM4 yang sudah dilarutkan dengan air bersih dengan takaran 250 ml EM4 dan 10 liter air bersih.
- Ulangi langkah kedua dan ketiga untuk membuat lapisan pada bagian yang lain.
- Setelah selesai, tutuplah dengan plastik terpal.
- Jika sudah 1 minggu, buka tutup plastik terpal dan lakukan pengadukan sambil disiram dengan EM4 kemudian tutup kembali.
- Setelah 1 bulan kompos siap digunakan.
Cara pengaplikasiaan pupuk kompos bagi tanaman perkebunan :
- Sebelum tanam
- Masukkan kompos ke lubang tanam sebanyak 5 kg/lubang tanam.
- Setelah seminggu penanaman dapat dilakukan.
Setelah tanam (Fase vegetative)
- Taburkan kompos secara melingkar dengan jarak sesuai dengan ujung tajuk cabang daun tanaman sebanyak 10 kg/pohon.
- Pemberian kompos dilakukan 1 kali dalam 3 bulan sampai pada fase generative.
Setelah berbuah (Fase generative)
- Taburkan kompos secara melingkar sebanyak 20 kg/pohon dengan jarak dari ukuran tajuk cabang daun tanaman.
- Pemberian kompos dilakukan 1 kali dalam 3 bulan.