
Budidaya Cabe Merah
- DKPP_SY
- July 23, 2022
- 2:42 am
- No Comments
Tanaman Cabai (Capsicum SP) berasal dari Amerika bagian selatan, dikenal oleh penduduk asli suku Indian sejak zaman prasejarah, dimanfaatkan sebagai bumbu masakan.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan mengubah struktur tanah menjadi gembur sesuai untuk perkembangan akar tanaman, menstabilkan peredaran air, peredaran udara dan suhu di dalam tanah. Sebelum dibajak lahan digenangi sehari semalam agar tanah menjadi lunak dan tidak melekat pada mata bajak saat pembajakan. Setelah dibajak lahan dikeringkan dan digaru, kemudian diangin-anginkan selama 5-7 hari.
Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menaikkan pH tanah, selain itu juga untuk menambahkan unsur hara Calsium (Ca) maupun unsur Magnesium (Mg). Kebutuhan Kapur sangat tergantung tinggi rendahnya pH. Pada pH < 5 dibutuhkan kapur 5-10 ton/ha, sedangkan pada pH > 6 diperlukan kapur 1- 4 ton.
Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang di butuhkan tanaman, unsur tersebut terdiri dari unsur makro yaitu N, P, K, Ca, S, C, H dan Mg dan unsur mikro yaitu Fe, B, Zn, Cu dan Mo. Jenis dan dosis pupuk makro dan mikro, yang diberikan melalui akar maupun melalui daun.
Waktu dan Cara Pemupukan
Pemupukan pertama masing-masing pupuk kandang (pupuk organik) sebanyak 100%, pupuk buatan (an-organik) sebanyak 40% dan nematisida furadan diberikan 7-10 hari sebelum tanam menjelang pemasangan mulsa. Pemupukan kedua dan ketiga masing masing 30% pupuk buatan diberikan pada umur 30 dan 60 hari setelah tanam melalui lubang yang dibuat antar tanaman.
Aplikasi ZPT masing-masing jenis diberikan tiap 10 hari sekali secara bersamaan. Sedangkan pupuk daun Gandasil D diberikan pada awal pertumbuhan vegetatif dan Gandasil B diberikan pada akhir masa vegetatif sampai akhir masa generatif.
Pemasangan Mulsa
Selain mulsa plastik hitam-perak (MPHP) mulsa jerami dapat juga diberikan sebanyak 5 ton/ha. Pemasangan mulsa dikerjakan setelah penyiraman secukupnya dan pemberian pupuk dasar.
Pembuatan Lubang Tanaman
Bedengan yang telah ditutup mulsa dibiarkan selama 5-7 hari agar unsur hara dengan pupuk bereaksi dan dalam bentuk tersedia hingga segera dapat diserap tanaman muda. Satu atau dua hari sebelum penanaman, lubang tanaman sudah dipersiapkan dengan ukuran diameter 10cm.
Persiapan Polybag
Sebaiknya persemaian cabai merah dilakukan dalam polybag sebelum penanaman ke lapangan. Media tanam dalam polybag merupakan campuran tanah yang telah diayak terlebih dahulu kemudian dicampur dengan pupuk kandang atau kompos, dengan dosis 1:1. Pemberian pupuk an-organik dan kapur pada media persemaian masing-masing pupuk majemuk NPK sebanyak 2 kg dan kapur 10 kg/ton media kompos dan tanah. Setelah media tanam diisi dalam polybag, lalu dibiarkan antara 5-7 hari sebelum benih disemai.
Persemaian Benih
Benih yang terpilih terlebih dahulu direndam dalam larutan fungisida sampai 12 jam dan dikering-anginkan hingga airnya kering. Setelah itu, benih ditebarkan ke dalam media tanam sebanyak 1 biji benih per polybag. Perawatan persemaian terdiri dari penyiraman, pengaturan cahaya, dan pemberantasan hama/penyakit
Penanaman dan Model Tanam
Setelah umur bibit di persemaian 18-25 hari, bibit sudah dapat dipindahkan ke lapangan, pemindahan sebaiknya dilakukan pagi-pagi sebelum terik matahari atau sore hari. Jarak tanam dianjurkan bervariasi 60 x 50 cm, 60 x 70 cm atau 70 x 70 cm.
Penyulaman
Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Bibit sulaman yang baik diambil dari tanaman yang sehat dan tepat waktu (umur bibit), penyulaman dilakukan pagi atau sore hari.
Perempelan
Perempelan bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas produksi. Bagian yang dirempel yaitu tunas samping, yang keluar di ketiak daun pada saat tanaman berumur 10-20 hari. Perempelan dilakukan 2-3 kali sampai terbentuk percabangan utama yang ditandai dengan munculnya bunga pertama, sekitar umur 18-22 HST dataran rendah, dan 25-30 HST dataran tinggi. Selain perempelan tunas, perempelan bunga pertama dan bahkan sampai bunga kedua pada tanaman yang cukup sehat perlu dilakukan. Perempelan bunga bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif dengan menunda pertumbuhan generatif. m. Pemasangan Ajir (sokongan) Sokongan harus dipasang sedini mungkin, yaitu dimulai pada saat tanam atau maksimal 1 (satu) bulan setelah penanaman. Sokongan dipasang sekitar 10 cm dari pangkal batang tanaman.
Pengairan
Pengairan harus senantiasa diperhatikan, karena air merupakan faktor vital bagi tanaman cabai. Penyiraman yang paling banyak (2 hari sekali) yaitu, pada fase vegetatif < 40 HST. Sistem pengairan dapat dengan menggunakan selang yang dimasukkan ke mulsa plastik melalui lubang tanaman, hingga posisi selang air tepat di tengah-tengah tempat tanaman cabai. Untuk pertanaman pada lahan sawah, sistem pengairan dilakukan dengan cara penggenangan pada saluran drainase antar bedengan dengan ketinggian air sekitar 3/4 tinggi bedengan.
Pengendalian Hama/penyakit
Berdasarkan konsep pengendalian hama terpadu (PHT), pestisida merupakan salah satu teknik atau komponen PHT yang termasuk dalam pengendalian secara kimiawi. Pestisida ini bukanlah suatu obat, melainkan bahan racun yang berbahaya bagi manusia, hewan peliharaan, dan lingkungan bila salah dalam penggunaannya. Oleh sebab itu, dalam penggunaan pestisida harus tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, tepat sasaran dan tepat guna.
Gangguan hama pada tanaman cabai merah dapat berbahaya bila tidak segera diatasi, jenis-jenis hama yang sering menyerang tanaman cabai merah dan system pengendaliannya. Demikian juga, penyakit pada cabai merah pun banyak ragamnya. (Endang, A.Md)