
PENGEMUKAN SAPI
- DKPP_SY
- November 10, 2022
- 3:16 am
- No Comments
Sapi potong merupakan jenis ternak yang mempunyai nilai jual tinggi diantara ternak ternak lainnya. Pada umumnya masyarakat membutuhkan hewan ini dikonsumsi, karena kandungan proteinnya yang ti nggi. Laju pertambahan penduduk yang terus meningkat menuntut ketersediaan akan daging yang terus meningkat pula, oleh karena itu usaha sapi potong merupakan salah satu usaha yang memiliki nilar ekonomi tinggi. Usaha penggemukan sapi potong memiliki prospek cerah karena beberapa negara ASEAN kini lebih menyukaisapi potong dari lndonesia. Dalam pemeliharan pun relatif tidak begitu sulit karena jenis pakan untuk sapi potong biasanya adalah rumput, jerami, bungkil pisang ataupun berbagai jenis dedaunan yang banyak tumbuh di sekitar pemukiman. Dengan ketersediaan padang rumput yang masih sangat luas peluang membuka usaha penggemukan sapi potong masih terbuka lebar. Pada lahan yang ti dak begitu luas pun usaha ini masih dapat dilakukan yaitu dengan sistem atau teknik “kereman”, yaitu suatu cara pemeliharaan dikandang secara terus menerus dalam kurun waktu 4 sampai 12 bulan. Tujuan pemeliharaan sapi dengan cara ini adalah untuk meningkatkan atau menghasilkan daging yang relatif lebih cepat.
Selain menghasilkan daging yang dibutuhkan masyarakat hasil ikutannya pun seperfi pupuk kandang, kulit, tulang dan lainnya dapat memberikan pendapatan sampingan dan kemungkinan pendapatan sampingan ini lebih besar daripada hasil utamanya. Kotoran sapi mempunyai nilai ekonomis karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan semua jenrs tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur. Kulit sapi, dapat dijadikan sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket. Tulangnya dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan atau dibuat makanan sepertr sop kaki. Tanduknya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan sepertr : sisir; hiasan dinding dan sebagainya. Sementara ekornya pun masih dapat dimanfaatkan sebagai makanan khas yaitu sop buntut.
Penggemukan Sapi Potong
Beternak sapi yang sering di lakukan oleh sejumlah masyarakat yang senang memelihara sapi adalah dengan cara pembesaran atau penggemukan daging. Penggemukan ini dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu berkisar 3-5 bulan. Cara beternak sapi potong yaitu harus memperhatikan jenis-jenis sapi potong dan langkah pemilihan bakalan. Tidak semua sapi itu mempunyai prospek yang sama untuk digemukkan. Ada beberapa faktoryang dapat digunakan untuk menentukan sapi yang lebih prospekti f untuk digemukkan. Faktor-faktor tersebut adalah : = Umur = Adaptasi lingkungan = Penampilan eksterior = Efisiensi penggunaan pakan 3.1. Pemilihan Bakalan Kesuksesan usaha penggemukan sapi potong dimulai dengan cara memilih bibit unggul sapi potong dan juga pemeliharaannya. Kiat pemilihannya yang utama adalah sapi yang kurus dan berusia cukup. Lebih lanjut juga perlu dicermati yaitu sepasang gigi serinya sudah tanggal Pertumbuhan dan lama penggemukan itu ditentukan oleh faktor individu, ras (bangsa) sapi, jenis kelamin, dan usia temak bakalan. Pemilihan bibit sapi yang tepat menjadi modal utama usaha penggemukan sapi potong selain menjamin ketersediaan pakan yang berlanjut dengan kualitas yang baik. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah:
- Berumur cukup ideal ( berumur diatas 3 tahun)
- Jenis kelamin jantan
- Bila memungkinkan dapatkan bibit unggul yang memiliki
- silsilah jelas dan dietahui sifat-sifatnya
- Bentuk tubuh panjang, Badan Lebar (dada dan coxcae lebar),
- panjang minimal 170 cm, tinggi pundak minimal 135 cm,
- lingkar dada 133 cm (dada dalam)
- Tubuh kurus (bukan karena penyakit), tulang menonjol dan sehat.
- Mata cerah dan bulu halus serta kulit tipis
- Kotoran normal
- Moncong pendek dan kapasitas perut besar
- Harga bakalan cocok tidak jauh berbeda dengan harga sapi finishing
Menaksir Usia Sapi Menaksir usia sapi merupakan salah satu pengetahuan yang perlu dikuasai oleh peternak sapi. Pengetahuan itu bisa dipergunakan untuk mengadakan seleksi sapi yang akan dibeli dan dipelihara, baik sebagai bibit atau digemukkan. Besar kecilnya tubuh sapi bukan ukuran usia, karena bisa saja sapi sudah tua tetapi kurus akibat pemeliharaan yang buruk ataupun karena penyakit, sehingga terlihat sepertr ternak sapiyang masih muda usia. Ada 2 metode yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan usia sapi, yakni :
Taksiran dengan metode gigi sapi Pada prinsipnya, taksiran dengan metode gigi sapi adalah memperhitungkan pertumbuhan pengganfi an, dan keausan gigi sapi. Pertumbuhan gigi sapi sendiri terbagi 3 periode, yakni :periode gigi susu, periode pengganti an gigi susu menjadi gigi tetap, serta periode keausan gigitetap.
Pakan Pakan ternak untuk penggemukan sapi merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan produksi ternak. Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein adalah unsur utama yang dibutuhkan dalam pemeliharaan organ tubuh dan pertumbuhan, karbohidrat berguna sebagai sumber energi yang akan digunakan untuk proses metabolisme, lemak sebagai sumber energi yang akan digunakan untuk proses metabolisme, lemak. Sebagai sumber energi yang membawa vitamin larut lemak (Vitamin A, D, E, K), vitamin berfungsiuntuk pembentukan organ dan meningkatkan kekebalan tubuh, sedangkan mineral berfungsi untuk membentuk jaringan tulang dan urat untuk memproduksi dan menggantt mineral dalam tubuh yang hilang (Darmono, 1993). Jumlah kebutuhan nutrisi ternak tergantung pada jenis ternak, umuL fase pertumbuha n, reprodu ksi, kondisi tubuh (normal atau sakit), bobot badan, serta kondisi lingkungan, sehingga setiap ternak baik itu ternak ruminansia dan unggas berbeda-beda kebutuhan pakannya.
]enis-Jenis Pakan Ternak Menurut Hartadi (1986) konsentrat adalah suatu bahan pakan yang digunakan bersama bahan pakan lain untukmeningkatkan keseimbangan nutrisi dari keseluruhan bahan pakan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau pakan pelengkap.
Pemberian Pakan pakan konsentrat untuk ternak sapi penggemukan bisa dibuat dari berbagai macam bahan, yang terpenti ng memlliki kadar protein 1`4- t6 % dan total Digesti ble Nutriens (TDN) atau jumlah zat dalam pakan yang bisa dicerna sebesar 60-70%.Jumlah pemberian pakan konsentrat 1-2% dari bobot tubuh sapi. Sebaiknya berikan pakan konsentrat dalam bentuk kering. Hal ini berguna untuk merangsang keluarnya enzim dari ludah sapi yang berguna untuk memicu pertumbuhan bakteri dalam rumen sapi.(Purnomojati Anggoroseto, SP, MSi.)
(Sumber: Penggemukan ternak Sapi Potong, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan,2016.)